Penulis : Hefri Persli OPINI, newsline.id Sukses dapat diartikan sebagai tercapainya cita-cita atau keinginan seseorang yang menjadi target dan impian pribadi. Dalam kehidupan, manusia senantiasa berlomba-lomba untuk mencapai tujuan, baik yang bersifat pribadi maupun yang merupakan harapan bersama.
Salah satu kunci kesuksesan adalah memiliki visi yang jelas dalam menjalani kehidupan yang benar dan bermartabat. Sebagai makhluk sosial (homo socialis), manusia berjuang mencapai target hidup dengan cara masing-masing, sesuai dengan nilai dan prinsip yang mereka yakini.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kesuksesan berkaitan dengan banyak aspek kehidupan, termasuk lingkungan masyarakat, keluarga, pendidikan, dan lainnya. Untuk meraih kesuksesan, diperlukan kerja keras dan perjuangan tanpa pamrih, bukan dengan mengandalkan jalan pintas atau sesuatu yang instan.
Seorang pejuang sejati memiliki segudang impian meski harus menghadapi berbagai rintangan. Mereka telah dibekali dengan mental dan moralitas yang terbentuk melalui pendidikan formal maupun informal.
Mentalitas seseorang, khususnya anak-anak dan remaja, dapat terlihat dari perilakunya di lingkungan sosial. Anak yang kuat secara mental akan mampu menghindari pergaulan bebas, kenakalan remaja, penyalahgunaan narkoba, pornografi, judi online, hingga pelanggaran norma dan etika yang berlaku, baik di sekolah maupun dalam keluarga.
Lingkungan keluarga merupakan tempat pertama dan utama dalam pembentukan karakter. Di sinilah anak belajar tentang moral, etika, disiplin, iman, dan nilai-nilai kehidupan lainnya. Pendidikan di keluarga berperan besar dalam membentuk perilaku dan kualitas hidup seseorang, serta menjadi dasar dalam meraih cita-cita dan menjalani tugas kehidupan.
Selain keluarga, lingkungan sekolah juga memegang peran penting. Sekolah adalah tempat di mana siswa menjalani proses pendidikan formal.
Dalam proses ini, siswa dituntut untuk mengikuti berbagai kegiatan belajar dengan baik dan memperoleh hasil yang positif. Pelajar yang sukses adalah mereka yang mampu menyelesaikan pendidikan dari jenjang SD hingga perguruan tinggi dengan hasil yang memuaskan.
Namun, tantangan sesungguhnya muncul ketika para sarjana harus membuktikan kemampuan mereka di dunia nyata.
Mampukah mereka melakukan inovasi sesuai dengan bidang yang ditekuni, serta menciptakan peluang bagi pencari kerja?
Penulis memiliki harapan besar, bahwa suatu saat nanti dapat menciptakan inovasi di bidang tertentu yang mampu membuka lapangan pekerjaan dan memberi manfaat bagi banyak orang.***