Bangkai Paus Gegerkan Pantai Barate: Misteri Kematian di Laut Tenang

Monday, 5 May 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

NEWSLINE.ID | Suasana damai di perairan Pantai Barate, Desa Poto, Kabupaten Kupang, mendadak pecah oleh kabar mengejutkan. Seekor paus besar ditemukan tak bernyawa, tubuhnya mengambang perlahan di antara ombak kecil laut yang sebelumnya begitu tenang.

Penemuan mengejutkan ini pertama kali dilaporkan oleh Def Fanggidae, seorang nelayan yang sedang melaut bersama rekan-rekannya. Tak butuh waktu lama, laporan segera diteruskan kepada Bhabinkamtibmas Desa Poto, Aipda Stefenson Radjah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menyadari potensi ancaman ekologis dari bangkai raksasa tersebut, Aipda Stefenson langsung bergerak cepat. Ia berkoordinasi dengan Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN), aparat desa, kecamatan, serta para nelayan setempat. Paus itu bukan sekadar hewan mati—ia adalah sumber potensi bahaya bagi ekosistem laut dan kesehatan masyarakat jika tak segera ditangani.

Namun, hari berganti, dan bangkai paus itu masih terombang-ambing di tempat yang sama. Evakuasi belum bisa dilakukan, terkendala oleh kondisi medan yang sulit serta lemahnya jaringan komunikasi di wilayah Fatuleu Barat. Proses koordinasi pun terhambat, memaksa semua pihak bersabar di tengah tekanan waktu dan risiko lingkungan yang mengintai.

“Penanganan segera sangat penting agar tidak berdampak pada lingkungan dan kesehatan warga,” tegas Kapolsek Fatuleu dalam pernyataan resminya, Senin (05/05/2025).

Penyebab kematian paus masih menjadi misteri. Apakah ia tersesat, terluka akibat tabrakan dengan kapal, atau justru mengidap penyakit laut yang belum diketahui? Hingga kini, jawaban itu masih menjadi teka-teki bagi para pihak berwenang yang tengah menyelidiki.

Sementara itu, warga diminta menjauh dari lokasi bangkai demi alasan keselamatan dan pelestarian lingkungan. Aroma kematian yang perlahan menyebar menjadi pengingat akan rapuhnya kehidupan laut di tengah aktivitas manusia yang kian masif.

Pantai Barate kini bukan lagi sekadar garis pantai nan tenang. Ia menjadi saksi bisu dari pertemuan tragis antara manusia dan makhluk agung samudra—sebuah peristiwa yang menyentuh hati dan menyadarkan kita akan betapa rentannya ekosistem laut yang menjadi penopang kehidupan.***

 

Penulis: DJOHANES BENTAH

Berita Terkait

Terkait Rolling Jabatan, Bupati Yusra: Berdasarkan Penilaian Kinerja Secara Objektif
Bupati Bolmong dan Walikota Kotamobagu Temui Direktur Utama Lion Air, Ini Yang Dibahas!
Bupati Yusra Lakukan Sidak ke Instansi dan Kantor Pelayanan Publik
Polri Bongkar Penyelundupan 192 kg Sabu, Jaringan Internasional: Begini kata Komisi III DPR RI.
Pawai Cap Go Meh di Kotamobagu Curi Perhatian

Berita Terkait

Monday, 5 May 2025 - 18:57

Bangkai Paus Gegerkan Pantai Barate: Misteri Kematian di Laut Tenang

Friday, 2 May 2025 - 12:37

Terkait Rolling Jabatan, Bupati Yusra: Berdasarkan Penilaian Kinerja Secara Objektif

Monday, 28 April 2025 - 20:51

Bupati Bolmong dan Walikota Kotamobagu Temui Direktur Utama Lion Air, Ini Yang Dibahas!

Thursday, 17 April 2025 - 11:01

Bupati Yusra Lakukan Sidak ke Instansi dan Kantor Pelayanan Publik

Tuesday, 15 April 2025 - 12:56

Polri Bongkar Penyelundupan 192 kg Sabu, Jaringan Internasional: Begini kata Komisi III DPR RI.

Berita Terbaru

Bolmong

Koperasi Merah Putih Desa Toraut Utara Resmi Terbentuk

Thursday, 22 May 2025 - 18:58

Bolmong Utara

Dinilai Membebani, ASN Keluhkan Pungutan HUT Bolmut

Wednesday, 21 May 2025 - 20:32